Inmas (Mamuju) Sambutan Drs. H. Adnan Nota, MA Kankemenag Mamuju pada acara Dzikir dan Do’a Istigostah memperingati 1 Muharram 1437 H, dengan tema Cinta Dan Do’a Istighozah Untuk NKRI ynag dilaksanakan di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju pada tanggal 14 Oktober 2015 yang dihadiri oleh 4000 jama’ah yang berasal dari kota Mamuju.
Kegiatan ini diprakarsai oleh H. Adnan Nota dengan panitia yang telah dibentuk untuk mensukseskan acara ini, sehingga mampu menghadirkan ribuan massa yang memadati pantai manakarra dengan menghadirkan penceramah dari pimpinan besar Darul Da’wah Wal –Irsyad DR. KH.Muh. Yunus Shamad, Lc.M.Si untuk menbawakan Hikmah 1 Muharram 1437 H.
Lanjut H. Adnan Nota menyampaikan acara Dzikir akbar terselenggara tanpa ada unsur struktural maupun Unsur politik tetapi acara ini terlaksana atas dasar keprihatinan terhadap musibah yang menimpa masyakat Indonesia, dan kasus terkini yaitu kerusuhan di Provinsi Aceh dan kerusuhan yang terjadi di Sulawesi Barat khususnya di Kab. Mamuju Kec. Tobadak urusan pribadi membawa nama syara’ , begitu pula keprihatinan terhadap tragedi Crane Mekkah dan tragedi Mina yang menimpa saudara kita umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah yang mengakibatkan ribuan korban berjatuhan.
Maka dalam hal ini marilah kita mengintrospeksi diri dari segala kesalahan, karena kejadian bisa terjadi kapan dan dimana saja Allah SWT kehendaki tanpa membedakan Tanah suci Mekkah dengan Negara lain, musibah bisa terjadi karena ulah hanya seorang tetapi dirasakan oleh orang banyak .dalam hal ini sebagaimana peringatan Allah dijelaskan dalam Al-Qur’an “ Dan mereka berkata sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”.( S. AL-Mulk ayat 10).
Lanjut beliau, melakukan dzikir dan do’a istighozah hanya untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT untuk NKRI , Sulawesi, khususnya Sulawesi Barat kab.Mamuju dan umat Islam agar dijauhkan dari mara bahaya dan tetap dalam kondisi aman dan damai, semoga Dzikir dan do’a kita dapat di Ijabah oleh Allah SWT, sehingga apa yang diikhtiarkan tidak terulang lagi kepada umat Islam, dan semoga NKRI ini tetap Berjaya dan Sulawesi Barat tetap eksis seperti provinsi lain ungkap H. Adnan Nota.
Dengan berdzikir dan beristighozah adalah upaya untuk menyampaikan cinta kita kepada seluruh saudara kita yang ditimpa musibah tanpa melihat ras, suku dan agama, karena dengan cinta kita bisa memperoleh rahmat persatuan, rahmat kebersamaan dan rahmat kedamaian, sebagaimana yang disampaikan oleh Dr,KH. Muh. Yunus Shamad, bahwa berdzikir adalah untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan dunia akhirat, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Imran ayat 152 artinya “Maka ingatlah kepadaKu, Akupun akan ingat kepadamu, Bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu ingkar kepadaKu”. Jadi barang siapa yang berdzikir kepada Allah niscaya Allah akan berdzikir kepadanya dan Allah lebih senang kepada hambanya yang mau bertaubat dan mengakui kesalahannya ungkap KH.Muh. Yunus Shamad, semoga dengan acara ini dapat membuka hati dan pikiran untuk melakukan hal-hal yang bermakna dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemenag Mamuju (drm).